Share This Post :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Daftar Isi

Photo by Pixabay via Pexels 

Saat akhir tahun tiba, istilah tutup buku pun sering dilontarkan oleh banyak orang. Tidak mengherankan, sebab kewajiban tersebut merupakan sumber kesibukan bagi banyak pegawai sebelum bisa menikmati liburan. Namun, sebenarnya, apa itu tutup buku? Nah, supaya Anda tidak bingung lagi, mari kita bersama-sama pelajari definisinya dan cara melakukannya dengan tepat!

Baca Juga: Strategi Keuangan Perusahaan Untuk Optimalkan Keuntungan Bisnis

Apa itu tutup buku?

Apabila Anda masih belum memahami apa itu tutup buku, tidak perlu khawatir. Pada dasarnya, tutup buku merupakan kegiatan yang rutin dilakukan pada akhir bulan atau tahun oleh perusahaan. Aktivitas ini bertujuan untuk menandakan bahwa mereka sudah selesai melaporkan semua catatan transaksi pada periode waktu tertentu, sehingga mereka bisa memulai siklus pelaporan baru pada bulan atau tahun berikutnya.

Saat melakukan tutup buku, nilai saldo akhir pada neraca siklus sebelumnya akan berubah menjadi saldo awal untuk periode berikutnya. Sebagai contoh, jika Anda telah menutup buku perusahaan dengan laba sebesar Rp100 juta pada tahun 2022, keuntungan tersebut akan menjadi saldo awal untuk tahun 2023.

4 Fungsi tutup buku untuk perusahaan

Rutin melakukan tutup buku membawa sejumlah keuntungan bagi perusahaan, terlepas dari ukurannya. Lantas, apa saja fungsi dan manfaat dari tutup buku? Berikut jawabannya. 

– Fungsi pencatatan

Sebuah perusahaan hanya bisa berjalan dengan pengawasan yang baik untuk berbagai aspek. Nah, untuk mempermudah kegiatan tersebut, Anda harus mencatat setiap uang yang keluar dan masuk di perusahaan. 

Dengan kata lain, apa itu tutup buku sangatlah berguna untuk mendokumentasikan semua aktivitas keuangan yang ada di perusahaan Anda, dan hal ini sangatlah penting sebagai wujud transparansi terhadap stakeholder

– Fungsi analisis

Tidak hanya bukti perolehan dari kegiatan operasional perusahaan, tutup buku juga akan memberi Anda bahan untuk melakukan analisis terhadap kesehatan finansial bisnis. Pasalnya, dari hasil tutup buku, Anda akan mengetahui seberapa banyak pendapatan, pengeluaran, utang piutang, dan laba rugi yang dimiliki oleh perusahaan. 

Jadi, Anda bisa memeriksa bagaimana strategi operasional dan pemasaran yang dijalankan pada periode sebelumnya telah memengaruhi kondisi perusahaan Anda. 

– Fungsi evaluasi

Selain berguna untuk menganalisis kesehatan perusahaan dari segi keuangan, laporan tutup buku juga menjadi alat evaluasi yang sangat efektif. Setelah mempelajari efektivitas strategi bisnis dari periode sebelumnya berdasarkan laporan yang ada, Anda dapat menilai apa saja yang perlu ditingkatkan atau dipertahankan. Dengan demikian, Anda dapat mencegah terulangnya kesalahan yang sama untuk kedua kalinya saat menjalankan bisnis.

– Fungsi perencanaan

Setelah melakukan apa itu tutup buku, saldo laba dari siklus bisnis sebelumnya dapat digunakan menjadi modal untuk periode selanjutnya. Nah, berdasarkan seberapa banyak keuntungan yang telah diperoleh, Anda bisa mengetahui langkah apa saja yang bisa diambil demi meningkatkan operasional. Misalnya, Anda mungkin akan memutuskan untuk meng-upgrade perangkat yang digunakan oleh pegawai agar bisa melayani lebih banyak pelanggan.

Baca Juga: 7 Strategi Jitu Untuk Kembangkan Usaha Kecil Menengah

Bagaimana cara melakukan tutup buku?

Agar laporan keuangan Anda lebih terperinci dan sistematis, ada langkah-langkah yang harus diikuti ketika hendak melakukan tutup buku. Berikut beberapa metode yang perlu Anda terapkan untuk mempermudah pencatatan finansial perusahaan:

  1. Update angka pada buku besar Anda berdasarkan angka yang ada di semua jurnal akuntansi Anda, baik untuk arus kas masuk maupun keluar;
  2. Jumlahkan semua entri yang telah dicatat untuk mendapatkan saldo akhir semua akun, misalnya piutang atau pendapatan;
  3. Pindahkan semua saldo akhir yang telah diperoleh dari buku besar ke neraca saldo awal, dan pastikan total debit serta kreditnya sama;
  4. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat pengeluaran yang hanya terjadi pada waktu tertentu, contohnya depresiasi bangunan atau asuransi;
  5. Hitung kembali total neraca saldo dengan mempertimbangkan entri penyesuaian hingga debit dan kreditnya seimbang;
  6. Buat laporan keuangan dan jurnal penutup untuk memindahkan saldo akun sementara ke akun permanen dan menandai semua akun sebelumnya sebagai nol;
  7. Siapkan neraca percobaan akhir sebagai saldo awal untuk siklus berikutnya, lalu seimbangkan debit kreditnya.

Baca Juga: 5 Hal Penting Saat Membuat Laporan Pajak Tahunan Perusahaan

Tidak dapat dimungkiri bahwa apa itu tutup buku membutuhkan banyak waktu untuk proses perhitungan maupun evaluasinya. Namun, ada solusi praktis yang akan mempermudah kewajiban tersebut pada akhir bulan atau tahun, yaitu layanan bantuan keuangan dari FinFloo!

FinFloo akan membantu Anda mengevaluasi kinerja bisnis melalui dokumen tutup buku dan jasa konsultasi dengan ahli finansial yang berpengalaman. Dengan demikian, tutup buku tidak akan terlalu menyulitkan Anda lagi. Ketahui informasi lebih lanjut tentang layanan akuntansi FinFloo dengan menghubungi kami kapan saja!

Kelola Laporan Keuangan & Perpajakan Mudah

Konsultasi Gratis, Sekarang!

FinFloo menyediakan layanan perpajakan yang akan membantu Anda dalam proses pelaporan pajak, sehingga Anda dapat fokus pada mengembangkan bisnis Anda.