Photo Credit: Scott Graham homajob via Unsplash
Beda jenis perusahaan, beda pula kegiatan akuntansinya. Seperti pada perusahaan dagang dan jasa, kegiatan akuntansi keduanya tentu cukup berbeda. Namun, apa pun jenis perusahaannya, kegiatan akuntansi adalah salah satu hal yang krusial karena mencakup pencatatan semua aktivitas keuangan perusahaan. Lantas, apa perbedaan akuntansi perusahaan dagang dengan akuntansi perusahaan jasa? Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Perusahaan Dagang?
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual produk jadi dari supplier. Perusahaan dagang mendapatkan bahan dalam bentuk jadi dari supplier untuk dijual kembali. Keuntungan yang diperoleh perusahaan dagang adalah murni dari hasil selisih pembelian dengan penjualan. Contoh perusahaan dagang adalah toko kue, toko sepeda, toko elektronik, dan sebagainya.
Berikut ini adalah ciri-ciri perusahaan dagang yang paling terlihat secara umum:
- Jenis usahanya hanya berpusat pada aktivitas jual-beli;
- Memiliki stok bahan berupa produk jadi;
- Ada HPP (Harga Pokok Produksi) yang bisa mempermudah penentuan harga pokok barang;
- Tidak menggunakan laporan tentang HPP dan tidak ada biaya akuntansi di dalamnya.
Baca juga : Apa yang Dimaksud dengan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa? Simak Penjelasannya
Apa Itu Perusahaan Jasa?
Berbeda dari perusahaan dagang, perusahaan jasa tidak memiliki produk jadi untuk dijual. Perusahaan jenis ini menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Contoh perusahaan jasa adalah praktik dokter, laundry, fotokopi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, aktivitas akuntansi perusahaan dagang berbeda dari perusahaan jasa yang tidak memiliki HPP dan produk jadi untuk dijual.
Selain dari segi HPP dan stok produk jadi, berikut ini adalah ciri-ciri perusahaan sektor jasa:
- Tidak ada laporan biaya akuntansi karena tidak ada harga pokok barang dan harga pokok produksi;
- Apabila ada pembelian kantor, maka pencatatannya langsung dimasukkan ke dalam akun peralatan atau perlengkapan.
Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa
Secara umum, perbedaan mendasar dari akuntansi perusahaan dagang dan jasa terletak pada aktivitas dan akun-akun di dalamnya meskipun keduanya tetap sama-sama memiliki keseimbangan antara harta, utang, dan modal. Pada perusahaan jasa, ada akun yang tidak dimiliki oleh perusahaan dagang, yaitu seperti berikut ini.
1. Akun tambahan
Akuntansi perusahaan dagang memiliki beberapa akun yang tidak dimiliki oleh akuntansi perusahaan jasa. Adapun akun-akun yang dimiliki oleh akuntansi perusahaan dagang meliputi:
- Akun pembelian;
- Akun penjualan;
- Akun persediaan;
- HPP;
- Akun potongan penjualan;
- Akun potongan pembelian;
- Akun retur penjualan;
- Akun retur pembelian;
- Beban pemasaran.
Sementara itu, akun yang terdapat dalam akuntansi perusahaan jasa pada transaksi penjualan hanyalah akun pendapatan saja. Dengan kata lain, akuntansi perusahaan dagang memerlukan lebih banyak akun untuk keperluan transaksinya.
2. Penggunaan Jurnal Khusus
Di samping penggunaan akun yang berbeda, akuntansi perusahaan dagang juga tidak menggunakan jurnal umum yang biasa digunakan. Perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus sekaligus jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Adapun jurnal khusus yang digunakan adalah:
- Jurnal penjualan sebagai laporan transaksi penjualan secara kredit;
- Jurnal pembelian sebagai laporan transaksi pembelian secara kredit;
- Jurnal pengeluaran kas sebagai laporan transaksi pengeluaran kas secara tunai;
- Jurnal pemasukan kas sebagai laporan transaksi pemasukan kas, seperti penjualan tunai.
Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa
Mencatat akuntansi perusahaan adalah suatu aktivitas yang sistematis. Diperlukan tahapan atau siklus yang teratur dari awal sampai akhir. Berikut ini adalah siklus akuntansi perusahaan secara umum, baik untuk perusahaan dagang maupun jasa:
- Analisis transaksi: menggolongkan data transaksi sesuai jenis, tanggal, nomor, nama akun, dan sebagainya, lalu menghitung saldo masing-masing akun pada buku besar.
- Neraca saldo: menilai kesesuaian antara jumlah kredit dan debit dari jurnal umum ke buku besar.
- Jurnal penyesuaian: apabila ada transaksi yang menyebabkan perubahan pada akun, maka datanya dimasukkan dalam jurnal ini.
- Neraca lajur: memuat informasi laporan laba-rugi dan neraca yang berpijak pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
- Laporan keuangan: menampilkan semua hasil perhitungan dan posisi keuangan perusahaan.
- Jurnal penutup: memuat akun-akun perkiraan seperti akun pendapatan, biaya dan beban, laba-rugi, dan prive.
- Jurnal pembalik: membalikkan akun-akun yang sudah ditutup untuk mengembalikan saldonya.
- Neraca akhir atau awal: berperan ganda sebagai penentu akhir sekaligus awal periode berikutnya.
Baca Juga : Inilah Beberapa Profesi Akuntan yang Selalu Dicari oleh Perusahaan
Demikian perbedaan antara akuntansi perusahaan dagang dan jasa. Apa pun jenis perusahaan Anda, akuntansi sama-sama berperan penting terhadap finansial bisnis Anda. Karenanya, pastikan aktivitas akuntansi perusahaan Anda selalu berjalan lancar. Agar lebih mudah dan efisien, Anda bisa memanfaatkan layanan keuangan dari Finfloo!
Finfloo adalah penyedia jasa layanan akuntansi dan keuangan yang mampu membantu Anda untuk membuat laporan keuangan akuntansi perusahaan secara sistematis dan mendetail. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim akuntan profesional dari Finfloo terkait segala permasalahan keuangan perusahaan yang Anda hadapi. Untuk mulai berkonsultasi, hubungi kontaknya dengan klik di sini!